Petang itu saya singgah makan di sebuah restoran makanan segera... Saya, dia (orang belah sana) dan adiknya... kami memesan makanan seadanya...
**cerita ini sepatutnya saya dah post kan lama dulu - ini cerita susulan dari cerita 'API DALAM SEKAM' yang saya pernah tuliskan sebelum ni**
"Saya tak tahu pulak awak tengah marahkan sorang 'kawan lama' awak"... kata orang belah sana sambil menyuapkan kentang goreng perlahan-lahan ke mulutnya. Ternyata dia juga membaca apa yang dah saya tuliskan - yang memang saya tak pernah ceritakan padanya.
"Tak marah dah..." Jawab saya selamba...
"Tak marah apanya kalau tak boleh maafkan... dendam lah namanya tu."
Saya menghirup ice lemon tea dan menghela nafas panjang...
hmmmm... entahlah. saya tak pasti pulak saya dah maafkan atau belum. Tak pasti itu dendam atau tidak... Tapi saya masih tak boleh lupa 'kesalahan nan satu' tu... dan menyebut nama si pelaku kesalahan tersebut juga menimbulkan rasa menyampah yang bukan sedikit...
"Awak pun dah tenang sikit berbanding dulu kan?" tanya dia lagi.
Saya sekadar senyum... tenang... yalah... barangkali... tak pasti... saya tak mahu ingat semua cerita jahat tu... saya akan meradang...
****
"tahu tak apa ni?" pancing dia sambil menyuakan sebekas jejari kentang goreng pada saya... saya mencapai sebatang dan menyuapkan ke mulut... adiknya juga membuat hal yang sama sambil-sambil terus mencubit-cubit ayam goreng di hadapannya.
"Frech fries.." sahut saya pendek... "Kenapa?" sambung saya lagi.
Kemudian dia menceritakan kisah seplastik kentang. (saya kira kalau masa tu dia sedang memakan mangga tentu dia akan menceritakan tentang seplastik mangga)
Kisahnya tentang seorang guru yang meminta murid-muridnya untuk membawa satu plastik kentang ke sekolah. Lalu, cikgu itu meminta setiap muridnya untuk memasukkan beberapa kentang di dalam plastik jernih yang lain pula. Setiap murid, diminta untuk memasukkan sebiji kentang, untuk setiap orang yang tak mahu mereka maafkan. Mereka diminta untuk menuliskan nama orang itu, dan mencucuknya dengan jarum peniti yang diberi ke atas kentang-kentang berkenaan.
Mereka diminta untuk membawa plastik jernih itu siang dan malam. Ke mana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Plastik itu, harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan dibimbit saat berjalan.
Lama-kelamaan keadaan kentang itu makin tak menentu. Banyak dari kentang itu yang semakin buruk dan membusuk. Hampir semua murid mengeluh dengan tugasan ini. Akhirnya, waktu seminggu itu selesai. Dan semua murid, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.
"Lepas tu?", tanya adiknya berminat... sedang saya terus menumpu perhatian sambil terus mnyuap.
"Macam tu jelah ceritanya"...
"Kemarahan yang kita bawak ke sana-sini tu... ibarat kita membawa seplastik kentang - bezanya, kentang lebih ringan... dan tentunya marah dan dendam tu berkali-kali ganda lebih berat... lama-lama dia akan semakin busuk dan terus membusuk"...
"Bawak beban itu, memang sangat tak menyenangkan. Memaafkan, sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah, daripada membawa semua beban itu ke mana saja kita melangkah." dia menyudahkan ayatnya... selamba...
Ya... pagi ini, ketika menggoreng 'french fries'... membuatkan saya terfikir tentang cerita itu. Apakah saya sebenarnya sedang membawa seplastik 'kentang busuk' itu secara terus-terusan... apakah saya terbeban dengan kemarahan lama itu... ... ...
saya tidak pasti...
kalau benar... rasanya saya perlu membuag 'kentang busuk' tersebut... sebabnya, 'kentang busuk' itu telah terlalu lama saya bimbit bersama saya... dan tak mustahil akan membusukkan saya juga... saya terus terfikir....
'memaafkan, melupakan adalah berat, meski sebetulnya sederhana'
**berkawan dengan orang bijaksana - anda akan menjadi bijaksana
**************************
**cerita ini sepatutnya saya dah post kan lama dulu - ini cerita susulan dari cerita 'API DALAM SEKAM' yang saya pernah tuliskan sebelum ni**
"Saya tak tahu pulak awak tengah marahkan sorang 'kawan lama' awak"... kata orang belah sana sambil menyuapkan kentang goreng perlahan-lahan ke mulutnya. Ternyata dia juga membaca apa yang dah saya tuliskan - yang memang saya tak pernah ceritakan padanya.
"Tak marah dah..." Jawab saya selamba...
"Tak marah apanya kalau tak boleh maafkan... dendam lah namanya tu."
Saya menghirup ice lemon tea dan menghela nafas panjang...
hmmmm... entahlah. saya tak pasti pulak saya dah maafkan atau belum. Tak pasti itu dendam atau tidak... Tapi saya masih tak boleh lupa 'kesalahan nan satu' tu... dan menyebut nama si pelaku kesalahan tersebut juga menimbulkan rasa menyampah yang bukan sedikit...
"Awak pun dah tenang sikit berbanding dulu kan?" tanya dia lagi.
Saya sekadar senyum... tenang... yalah... barangkali... tak pasti... saya tak mahu ingat semua cerita jahat tu... saya akan meradang...
****
"tahu tak apa ni?" pancing dia sambil menyuakan sebekas jejari kentang goreng pada saya... saya mencapai sebatang dan menyuapkan ke mulut... adiknya juga membuat hal yang sama sambil-sambil terus mencubit-cubit ayam goreng di hadapannya.
"Frech fries.." sahut saya pendek... "Kenapa?" sambung saya lagi.
Kemudian dia menceritakan kisah seplastik kentang. (saya kira kalau masa tu dia sedang memakan mangga tentu dia akan menceritakan tentang seplastik mangga)
Kisahnya tentang seorang guru yang meminta murid-muridnya untuk membawa satu plastik kentang ke sekolah. Lalu, cikgu itu meminta setiap muridnya untuk memasukkan beberapa kentang di dalam plastik jernih yang lain pula. Setiap murid, diminta untuk memasukkan sebiji kentang, untuk setiap orang yang tak mahu mereka maafkan. Mereka diminta untuk menuliskan nama orang itu, dan mencucuknya dengan jarum peniti yang diberi ke atas kentang-kentang berkenaan.
Mereka diminta untuk membawa plastik jernih itu siang dan malam. Ke mana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Plastik itu, harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan dibimbit saat berjalan.
Lama-kelamaan keadaan kentang itu makin tak menentu. Banyak dari kentang itu yang semakin buruk dan membusuk. Hampir semua murid mengeluh dengan tugasan ini. Akhirnya, waktu seminggu itu selesai. Dan semua murid, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.
"Lepas tu?", tanya adiknya berminat... sedang saya terus menumpu perhatian sambil terus mnyuap.
"Macam tu jelah ceritanya"...
"Kemarahan yang kita bawak ke sana-sini tu... ibarat kita membawa seplastik kentang - bezanya, kentang lebih ringan... dan tentunya marah dan dendam tu berkali-kali ganda lebih berat... lama-lama dia akan semakin busuk dan terus membusuk"...
"Bawak beban itu, memang sangat tak menyenangkan. Memaafkan, sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah, daripada membawa semua beban itu ke mana saja kita melangkah." dia menyudahkan ayatnya... selamba...
Ya... pagi ini, ketika menggoreng 'french fries'... membuatkan saya terfikir tentang cerita itu. Apakah saya sebenarnya sedang membawa seplastik 'kentang busuk' itu secara terus-terusan... apakah saya terbeban dengan kemarahan lama itu... ... ...
saya tidak pasti...
kalau benar... rasanya saya perlu membuag 'kentang busuk' tersebut... sebabnya, 'kentang busuk' itu telah terlalu lama saya bimbit bersama saya... dan tak mustahil akan membusukkan saya juga... saya terus terfikir....
'memaafkan, melupakan adalah berat, meski sebetulnya sederhana'
**berkawan dengan orang bijaksana - anda akan menjadi bijaksana
**************************
15 comments:
Ermm cerita nie ade versi pisang kan? cD pernah dengar versi pisang... huhuhu
citer ni memang versi buahan-buahan kot... boleh diceritakan ikut kesesuaian buah yg kita makan masa tu... agaknyalah...
xnak fikir n ingat dah, bole?
cuba kalo buah durian...penat tu...
hai..love your writing..tapi jarang dapat singgah di sini..bz..bz..rasanye saya ada berplastik2 kentang yang disimpan..nak buat camne, bukan ke normal untuk kita membenci orang..terutama orang yang tidak menjadi seperti yang kita ingini kan?
memafkan mungkin boleh..tetapi melupakan??belum tentu..
orag kata forgive and forget
forgive yes,but i will not forget..hehe
suka kentang yg bentuk love tu...
memaafkan memang mudah, tapi nak melupakan tu payah kot. Kalau dah buang buah yang busuk tu pun, bau busuk tu kita akan ingat jugak kan.
Haha sori merepek kat sini.
alah
mcm org kata : forgive,but not forget
tp,kdg2 mmg susah sgt nak memaafkan
hmm
dendam tu beban kan bang. tapi beban yang sangat susah untuk kita buang. saya pon masih belajar untuk campak jauh-jauh.
ya. saya dulu dengar versi pisang. saya ingat memang boleh buah apa saja la bang chime =)
Beratnya beban seulas kata maaf kan? Ikhlas ke hati untuk maaf yang di beri?
Akak rasa cerita versi pisang lbh sesuai sbb pisang akan rosak dan busuk dlm tempoh seminggu....kentang lebih tahan lama.
Secara teorinya mgkn senang tetapi secara praktikalnya...amat susah. Macam kita memahat paku di dinding kayu....walau kita dh cabut tetapi kesannya tetap ada.
Nak maafkan boleh tapi nak melupakannya 100% seperti tiada apa2 agak mustahil. Kerana...kita adalah manusia biasa.
Apa2pun mmg suka kentang goreng...tetiba la pulak.
Bang Chime,
entri yang sangat menarik bagi saya untuk dijadikan pengajaran.Kadang2 saya pon tak sedar bilamana dendam yang kita bawa itu adalah beban..Pasni kena buang jauh2..
Memaafkan itu senang tapi nak melupakan hati yang telah dilukai sampai kita dendam memang suatu perkara yang sukar bagi saya.
Chime...
Kita buat secara praktikal.. Nanti beli kentang dah bawak ke mana saja kita pergi sampai ia jadi busuk dan berulat (kak tirana pernah tengok kentang yang busuk dan berulat..memang tak lalu..yak!). Kemudian bawak lagi kentang yang busuk itu. Kak tirana rasa bukan kita saja yang rasa jijik, orang sekeliling pun kalau boleh, nak lari jauh2..sudahnya jadilah kita kera sumbang..
Kita harus memaafkan seseorang bukan setakat di mulut tapi ikhlaskan di hati jugak. Bila kita ikhlas memaafkan, insyaAllah rasa dendam itu akan hilang.
sue - tak fikir, tak payah ingat... itu maknanya kita dah lupa... bukan ke itu yg sebaik-baiknya?
mcmana pulak kalau buah nangka?? buah kelapa sawit setandan... jgn kata nak tunggu buruk, baru angkat pun dah nak patah bahu..
dilla - betul.. normal.. mcm yg saya alami jugak. hak kita utk membenci bila dijahati...kita hanya manusia kan... bukan perkara mudah nak lupa kejahatan.
@xim - saya pernah terbaca.. forgive and not forget - ibaratnya mcm icebergh di laut luas... kat muka laut, nampak kecik dan selamat... tapi di dasarnya ketulan sebesar gunung yg mampu karamkan keteguhan Titanic... yg di muka laut tu, ibaratnya kesalahan yg kita maafkan... yg di dlm pla kesalahan yg kita tak boleh lupakan... tak nampak, sebab di dasar... tapi sgt membahayakan... **pernah baca je - bukan nak ambik pengajaran pun - abih camno??***
arazma - itulah dia... ada pulak kentang love gitu ya...
notso violet - betull... sebanarnya itulah cara kita berhati-hati... bukan tak nak lupa, tapi takut kesilapan berulang kembali. kita akan ingat bau busuk tu, supaya kita berhti-hati supaya bau tersebut tak singgah pd kita sekali lagi...
hidney - yeah. dah namanya pun manusiakan. walau mcmana kita buat baik dan selama mana sekali pun - sekali je kita buat jahat - yg jahat tu jugak akan dikenang orang sampai kita mati sekali pun... so, buat jahat jgn sesekali (bukan jangan sekali tau)...
mel - U sadap!!!! hehehehe, nanti aku senaman semula lah...
K.A - pd saya itu sebab kita berhati-hati... maka sebab tu kita rela bawak 'kentang busuk' secara berterusan...
addy - saya pun tak tahu mcamana nak buang 'kentang busuk' tersebut... sesekali dpt lupa... sesekali teringat balik. bila ingatlah baru terasa betapa bebannya bawak 'kentang busuk'... nak lupakan terus tu... ntahlah.. ssaya tak bijak.
- cerita ni mesti kak sufi ada baca kat mana2 ni. pastu kebetulan masa tu akan kentang, dia ubah suai bagi jadi versi kentang... bagus jugak. boleh diubah suai...
ida - nak bagi kata maaf tak seberat mana... betul2 nak maafkan tu yg membebankan... ikhlas ketika memaafkan tu yg lebih membebankan lagi... jadi, dok bimbitlah 'kentang busuk' sebab kesukaran tu...
kak asyiq - ok jugak kan. tapi rasanya versi kentang ni, dia pakai kentang yg memang dah nak rosak.. dlm masa seminggu dah busuk.. hehehe -
betul!! bercakap, bagi pendapat, saranan memang senang kan. tapi kita yg galas bebann tu taulah susah mcmana nak lupa apa lagi kalau memang betul2 sakit... kesan paku kat hati kita... masa jugak yg akan sembuhkan. sembuh pun masih jugak ada parut... kena buat plastik sigerilah kalau betul2 nak hilang... hahahah
aie - ya, dendam adalah beban... selagi kita simpan dendam, selagi tu kita rasa sakitnya so, ubat terbaik utk legakan kesakitan sebab rasa marah dan dendam - bagi maaf... (cakap je ni... sendiri pun tak mampu nak buat lagi)
kak tirana - jgn kata nak bawak kentang busuk... nak bawk kentang elok pun mesti penat kalau berterus-terusan... nak cubalah buat secara teori.. beli pastu masuk dlm poket... simpan lama-lama, jgn kata org lain nak rapat... kita sendiri pun tak sanggup nak pakai seluar tu lagi.
nak wujudkan rasa ikhlas tu paling susah...
hmm..
ade betul juga ape yg org di sana cakap.
nice entry.
:)
Post a Comment