Hari ini, saya menjengah ke blog seorang rakan dari Indonesia... Yang - hanya beberapa teman tertentu sahaja yang diizinkan menjengahnya... dan saya terbaca satu kutipan puisi dari the great mystic poet of Iran: Jamaluddin Rumi..
antara isi puisinya:
...Bertahun-tahun aku mengetok pintuMu
Lamaa sekali tidak dibuka
Dan ketika dibuka
Baru aku sadar…
Kalau aku mengetuknya dari dalam...
Hhhhhh..... betapa, setelah sekian lama, rasa ingin tahu saya yang begitu besar terhadap Sang Maha Pencipta terjawab lewat puisi sederhana ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
yup ringkas tapi penuh makna.. penuh pengertian pada yang masih tercari-cari dimanakah "cahaya"..
x faham x faham. buleh terangkan dgn lebey jelas dalam bahasa kuih x??
hmm..
xphm la...
klu bahasa...
bulan phm la...
ekekek
ket0k dari dlm..
maksudny?
kita memang berada di dalam...
Ringkasnya - Allah itu ada di mana-mana... dan sgt rapat dgn kita. Dan kita sedang berada di dalam bersama-samanya...
jadi kenapa masih terus berdolak - dalih menjadikan 'pintu' sebagi alasan utk kita rapat kepadaNya... sedangkan jika kita mengetuk dari dalam bermakna kita sedang membelakangiNya... maka betulkankanlah kedudukan kita... dan teruslah melangkah masuk...
errrr... tak pandai nak jelaskanlah.
pramoedya ananda toer lah... aku pun dpt jugak... dia bagi ko buku apa... kalau tak suka ko bagi akulah... heheheh... takut dia bagi buku yg sama je... kalau lain2 orait jugak...
tuhan itu selalu ada.
yang tak pernah lupa akan hamba-Nya.
yang sering lupa cuma kita.
ingat Dia cuma bila dalam celaka.
ketuk dari dalam adalah kunci kejayaan..
addy - kita manusia memang sifatnya pelupa - seorag ustaz pernah bagi tahu dlm kuliah yang maksud perkataan manusia itu ada "lupa"... justeru jadi tangungjawab antara kita yg ingat utk mengingatkan mana-mana yg terlupa...
shitsurei - berada di dalam tak perlu di ketuk lagi...
Post a Comment